Volunteer, The Power of Social Changemaker

        Volunteering, mungkin beberapa orang sudah pernah mendengar ataupun mengetahuinya, volunteering merupakan kegiatan sukarela untuk memberikan layanan tanpa keuntungan finansial. Volunteer juga dapat menjadi social changemaker oleh anak muda, kok bisa ya? Kenal Lebih Dekat #3 hadir dengan tiga narasumber yang sudah pernah bergelut di dunia volunteering dan akan menceritakan bagaimana volunteering sebagai social changemaker.

        Ketiga narasumber kali ini yaitu ka Susi Setiaramdani, volunteer bina desa faperta 2019, Kak Ishak Harel Sintong, volunteer mental health day, dan Kak Livia Putri Maharani, volunteer bulanan dana Palang Merah Indonesia  DKI Jakarta 2020.

        Berbicara mengenai volunteer sebagai social changemaker, menurut Kak Susi volunteering mempunyai aksi yang kreatif untuk menyelesaikan masalah di lingkungan. Banyak berbagai masalah yang diperlukan kreativitas bukan hanya kerja keras, akan tetapi kerja cerdas. Berbeda dengan pernyataan Kak Susi, menurut Kak Harel sendiri dengan volunteering kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik lagi baik untuk lingkungan maupun diri sendiri, Sedangkan menurut Kak Livia volunteering juga mempu menyebarkan campaign mengenai isu lingkungan.

        Mengingat saat ini sedang terjadi pandemi, banyak kegiatan offline berubah menjadi online. Maka hadirlah kegiatan volunteering online, dengan adanya kegiatan ini Kak Harel berpendapat bahwa gerakan yang tercipta menjadi lebih luas dengan skala yang lebih besar, kegiatan yang awalnya hanya gerakan regional sekarang bisa berubah menjadi gerakan nasional. Untuk Kak Susi sendiri, volunteering online masih dapat berjalan pada situasi ini. Dimulai dengan gerakan-gerakan kecil yang mungkin tidak terlihat, tetapi akan menghadirkan perubahan dari hari ke hari. Sedangkan menurut Kak Livia solusi yang sangat efektif untuk kegiatan volunteering secara online adalah dengan melakukan campaign.

        Seperti yang kita ketahui bahwa dalam dunia volunteer kata sibuk menjadi hal yang lumrah, belum lagi kuliah, tugas dan kesibukan lainnya seperti kegiatan organisasi kampus. Banyaknya kegiatan nyatanya tidak menjadi hambatan untuk tidak mengikuti kegiatan volunteer. Bagi Kak Livia semenjak mengikuti volunteer ia lebih mampu memanajemen waktu dan Kak Susi sebagai volunteer justru membuatnya ingin mengikuti lebih banyak kegiatan volunteer lagi karena menurutnya dengan banyaknya kegiatan bisa membuat Kak Susi lebih baik lagi dalam menentukan prioritasnya.

        Dalam dunia volunteering, banyak manfaat yang bisa didapat. Menurut Kak Harel kita dapat meningkatkan skill public speaking, problem solving, dan belajar profesionalisme.  Menurut Kak Susi volunteering mampu membuat ide-ide kreatif yang kita punya dan bisa diaplikasikan di kegiatan yang kita lakukan. Sedangkan menurut Kak Livia dengan mengikuti volunteering mampu meningkatkan kemampuan manajemen waktu dan komitmen kita terhadap sesuatu.

        Last but not least, Kak Livia, Kak Susi dan Kak Harel sepakat bahwa peran Teens Go Green Indonesia terhadap lingkungan adalah menjadi stakeholder atau tumpuan dalam menjaga lingkungan sekitar. Sebagai manusia kita mempunyai tanggung jawab untuk menjaga lingkungan, dan sebagai pemuda juga kita merupakan tombak utama yang mampu mengubah kondisi saat ini untuk menjadi lebih baik lagi, agar anak cucu kita nanti dapat merasakan indahnya bumi kita pertiwi.



 

Posting Komentar

0 Komentar