Tentang Teens Go Green Indonesia

Cerita Perjalanan Teens Go Green Indonesia

Akhir tahun 2006-an, kondisi lingkungan di Jakarta semakin buruk. Apalagi setelah dirasakan banjir besar yang melanda ibukota pada awal tahun 2007. Generasi muda, terutama remaja dinilai memiliki potensi yang besar sebagai agen perubahan di masa yang akan datang. Terlebih, remaja adalah masa dimana biasanya mereka berusaha mencari jati diri. Teens Go Green (TGG)  muncul sebagai sebuah wadah untuk membentuk remaja menjadi virus-virus perubahan, agar kelak nantinya bisa turut andil dalam upaya memperbaiki kondisi lingkungan di Jakarta.

Peresmian Program Teens Go Green 2007
Peresmian Program Teens Go Green 2007

Awalnya Teens Go Green adalah sebuah program sebagai model eco-students club bagi pelajar setingkat SMA/SMK di DKI Jakarta untuk pengembangan minat, pengetahuan, bakat, dan aksi cinta lingkungan yang kreatif, inovatif, dan aplikatif. Program ini diinisiasi oleh tiga lembaga, yakni Yayasan Kehati, PT. Pembangunan Jaya Ancol, dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Teens Go Green pertama kali diresmikan pada 1 Desember 2007 oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu, Fauzi Bowo. Tanggal tersebut hingga kini dianggap sebagai tanggal kelahiran Teens Go Green.

Pada awal program, Teens Go Green menjaring sekitar 240 siswa yang berasal dari 80 sekolah SMA/SMK di DKI Jakarta. Mereka yang tergabung di Teens Go Green dibekali dengan berbagai pelatihan pembelajaran berbasis edutainment dengan pendekatan ekosistem. Program Teens Go Green tiap tahunnya ditandai dengan visioning workshop, lalu diikuti oleh peer learning ekosistem mulai dari ekosistem hulu, perkotaan hingga hilir. Karena berbasis ekosistem, keberadaan fasilitator Teens Go Green sebagai sumber materi pembelajaran di tiap ekosistem tidak dapat dipisahkan. Mereka adala Yayasan Terangi sebagai fasilitator ekosistem hilir, Transformasi Hijau sebagai fasilitator ekosistem perkotaan, dan Yayasan RMI sebagai fasilitator ekosistem hulu.

Fase Perjalanan Sebagai Komunitas

Sejak tahun 2013 setelah masa program berakhir, Teens Go Green mengukuhkan dirinya  sebagai komunitas muda yang mandiri. Dinamika pasang surut sebagai sebuah komunitas muda tanpa adanya dukungan pendanaan yang mumpuni mewarnai perjalanan Teens Go Green dari tahun 2013 - 2018.

Teens Go Green Indonesia Hari Ini

Tahun 2019, Teens Go Green kembali hadir setelah setahun sebelumnya sempat vakum dari berbagai kegiatan lingkungan setahun sebelumnya. Format keanggotaan dan kepengurusan yang baru inilah yang mengantarkan Teens Go Green pada posisi sekarang ini.

Di tahun 2020, Teens Go Green memperluas jangkauan dengan memberikan kesempatan kepada anak muda dari seantero Indonesia untuk bergabung di Teens Go Green yang menandai gerakan Teens Go Green sebagai Teens Go Green Indonesia. Dengan begitu, Teens Go Green Indonesia kini menjadi salah satu wadah pengembangan diri bagi anak muda yang tertarik ingin belajar lebih dalam mengenai aksi-aksi penyelamatan lingkungan.



STATUS LEGALITAS

Teens Go Green Indonesia berstatus sebagai Perkumpulan Berbadan Hukum dengan Akta Notaris no. 1 Tanggal 8 Desember 2020 dan telah mendapatkan SK Kemenkumham sebagai Perkumpulan Berbadan Hukum yang diakui oleh Negara Republik Indonesia.




Tim Kami Teens Go Green Indonesia

Teens Go Green Indonesia dijalankan secara penuh dan sukarela oleh anak-anak muda yang penuh semangat dan memiliki minat serta kepedulian tinggi terhadap kondisi lingkungan. Yuk, kenalan dengan para founders Teens Go Green Indonesia! Berikut susunan lengkap Board of founders Teens Go Green Indonesia yang resmi tercatat dalam Akta Notaris Teens Go Green Indonesia dan Tim yang terlibat di balik Teens Go Green Indonesia!


Bambang Sutrisno (Founder dan Ketua Teens Go Green Indonesia) atau akrab disapa Kak Bams ini adalah seorang anak muda yang aktif dan cerdas. Ia merupakan lulusan dari Teknik Elektro Universitas Indonesia. Passion dan kecintaannya terhadap lingkungan memandunya untuk melanjutkan studi master/S2 di bidang Teknik Lingkungan di Universitas Indonesia yang mempelajari waste management. Selain kesibukannya kuliah, ia dipercaya menjadi manajer operasional sebuah lembaga beasiswa miliki alumni FTUI sekaligus menjadi supervisor sebuah program beasiswa berasrama bagi mahasiswa rantau di FTUI.


Ratna Juwita (Founder dan Pengawas Teens Go Green Indonesia) atau akrab disapa Nana adalah anak muda yang ceria dan aktif. Keterlibatannya di bidang lingkungan di mulai ketika ia duduk di bangku SMA. Nana merupakan lulusan terbaik dari program Sistem Informasi Universitas Binus dan saat ini bekerja sebagai Data Engineer dan IT Consultant.

Harini Ambarwati (Founder dan Sekretaris Teens Go Green Indonesia) atau lebih akrab disapa Miss Rini adalah seorang edukator. Harini merupakan lulusan Sampoerna University. Kecintaannya terhadap dunia pendidikan dan sosial memandunya untuk menjadi pengajar di Sekolah Rakyat Ancol, sebuah sekolah terbuka bagi anak-anak marjinal di kawasan Pademangan, Jakarta Utara.
 
Rizma Utami (Founder dan Direktur Kreatif dan Teknologi Teens Go Green Indonesia) atau biasa disapa Rizma adalah anak muda yang aktif dan kreatif. Meskipun ia memiliki background IT, tidak menghentikan minatnya untuk aktif di bidang lingkungan. Ia merupakan lulusan dari Universitas Gunadarma. Saat ini, Rizma bekerja sebagai IT specialist. Ia memiliki keahlian untuk membuat aplikasi berbasis android yang rencananya akan diterapkan untuk pembuatan aplikasi berbasis lingkungan TGG.


Selain Keempat founders yang secara resmi tercatat dalam akta notaris, ada beberapa founder lainnya yang juga menjadi pendukung berdirinya Teens Go Green Indonesia yakni
1. Siti Marfu'ah
2. Meika Pasondi
3. Ramdani Ramadhan
4. Syifa Fauziyyah
5. Dinda Syifa