Generasi Krititis, Terbuka, dan Empati (Gen KTP)

Hasil gambar untuk GenKTP 
Sumber gambar: google images 

"People who love themselves, don’t hurt other people. The more we hate ourselves, the more we want others to suffer", Dan Pearce, Single Dad Laughing.

**** 

JAKARTA (TGGI). -- Generasi kritis, terbuka, dan empati (Gen KTP) dibentuk dengan tujuan untuk mengajak anak muda agar bersikap kritis, terbuka, dan empati dalam menanggapi dan menyebarkan konten di media sosial. 

"Gen KTP dibentuk untuk menghimbau kepada anak muda agar bersikap bijak, kritis, terbuka, dan empati dalam menanggapi konten di sosial media. Kita adalah generasi millenial dan sering menggunakan sosial media. Namun, banyak informasi yang sumber dan kebenarannya tidak jelas. Oleh karena itu, kami peduli pada hal ini," ucap Anas, salah satu anggota Gen KTP di awal pemaparannya.

Sabtu, 6 Mei 2017 diadakan pertemuan antar komunitas di kantor Dealoka, Jakarta. Pertemuan ini dicanangkan oleh komunitas Gen KTP yang bertujuan untuk memperkenalkan Gen KTP serta berbagi informasi dan menjalin silaturahmi antar komunitas yang khususnya bergerak di ibukota Indonesia, DKI Jakarta.

Salah satu rumusan masalah yang dilandaskan oleh Gen KTP yakni perlu ditinjaklanjuti adanya akun-akun dan oknum-oknum di media sosial yang menyebarkan kebencian mengenai etnis dan golongan, bersifat radikal, ekstrem, dengan maksud-maksud tertentu sehingga menimbulkan perpecahan. Padahal, informasi tersebut tidaklah jelas sumber, data, dan kebenarannya. Namun, tidak sedikit pengguna media sosial yang dengan mudahnya percaya dengan berita tersebut atau yang biasanya dikenal dengan berita hoax.

Tahukah kamu, bahwa Indonesia menempati peringkat dua terbawah mengenai sumber literasi atau referensi? Anas selaku pemapar juga mengatakan bahwa hal inilah yang perlu diperhatikan secara hati-hati karena berita mudah sekali menyebar. Sebab itu, diperlukan terlebih dahulu untuk mengkaji informasi serta budaya membaca dan mencari tahu harus ditanamkan di diri kita.

Indonesia terdiri dari banyak suku, bahasa, dan agama. Jika membicarakan mengenai hal tersebut, sangatlah sensitif di Indonesia, sehingga mudah sekali menggoyah persatuan di Indonesia dengan berita-berita hoax jika pembacanya tidak bersikap kritis, terbuka, dan empati. 

Penting sekali akan toleransi karena akan banyak persepsi yang berbeda, ditambah dengan banyaknya perbedaan di dunia ini. Open minded memang diperlukan, tetapi kembali lagi untuk mengecek kevalidan dari informasi yang disebarkan dan beredar di media sosial.

Besar harapannya agar banyak generasi muda yang mendukung program yang dicanangkan oleh Gen KTP yang mana program ini juga diperlombakan di ajang Internasional yang didukung salah satunya oleh Facebook.

**** 

"Sebagai agen perubahan, kita harus cerdas, bersikap toleran, positif, dan konvergen menuju pada perdamaian."
Good Luck, Gen KTP!
Salam damai dari Teens Go Green Indonesia
(AMP)

Posting Komentar

0 Komentar