Luntang-Lantung Sampah Plastik Tak Berujung

Luntang-Lantung Sampah Plastik Tak Berujung
Keberadaan Sampah Plastik

Kehidupan manusia tak lepas dari kegunaan barang-barang berbahan plastik yang berhubungan dengan kegiatan dan aktivitas manusia. Ironinya sampah plastik menjadi liar dan menyebar di jalanan, saluran air, maupun tempat-tempat yang ramai kunjungan orang-orang. Pesatnya penggunaan plastik merupakan permasalahan lingkungan yang menjadi isu global. Namun isu sampah plastik belum menjadi kesadaran besar bagi masyarakat. 

Kesadaran tentang isu inilah yang harusnya dipahami generasi muda, untuk terus menyuarakan upaya mengurangi penggunaan plastik dan solusi penanganan masalah tersebut. Melihat akan dampaknya sampah plastik di masa yang akan datang, kita ketahui penguraian plastik sangat lama namun produksi dan pemakaiannya juga tak terhenti. Menyuarakannya saja tidak cukup, tentu disertai kesadaran penuh diri sendiri, yang dikemudian hari dapat memberi kesadaran dan mengedukasi orang lain.

Edukasi sampah plastik juga sudah tersebar dimana-mana, tapi penggunaan plastik masih saja digunakan kemana-mana. Kita juga tak asing dengan prinsip 3R (Recycle, Reuse, dan Reduce) sebagai upaya mengurangi penggunaan plastik. 

Prinsip 3R ini bisa diterapkan oleh siapa saja, diantaranya adalah :

  1. Recycle yang berarti mengolah kembali sampah atau daur ulang menjadi barang yang dapat bermanfaat.  
  2. Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih bisa berfungsi atau bisa digunakan kembali.
  3.  Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan atau memunculkan sampah.
Maka dari ini sampah-sampah yang berkeliaran kemudian ditangani dengan bijak adalah solusi dalam menjaga lingkungan. Kita bisa mengolah sampah menjadi pupuk kompos atau pengolahan sampah yang baik dan kreatif lainnya.

Plastik merupakan bahan yang ringan, murah dan mudah ditemukan. Ketika akhir dari penggunaan barang-barang yang berbahan plastik dibuang begitu saja dan tidak ada pengelolaan kembali, maka tak heran kalau kita melihat sampah berbahan ringan ini luntang-lantung di jalanan ataupun terombang-ambing di lautan. Himbauan kepada masyarakat terhadap sampah juga sudah sering diberikan, namun masih saja ada yang memilih cuek atau sengaja mengabaikan.

Sampah-sampah plastik ini keberadaanya sering muncul di tempat-tempat yang difungsikan sebagai tempat wisata, seperti gunung, pantai dan tempat wisata lainnya. Berwisata bagi kita semestinya tidak hanya menyenangkan dan menjadi hal baik bagi diri kita, tapi juga hal baik bagi lingkungan maupun alam sekitar.

Selain lingkungan yang tidak bebas dari sampah plastik, udara pun ikut tercemar dengan adanya sampah plastik yang dibakar dan bagi kesehatan sangatlah berbahaya. Juga pada tanah, sampah plastik dampaknya dapat menyebabkan banjir. Jika sudah terjadi dampak tersebut, maka kesadaran baru bermunculan. Sangat disayangkan jika kesadaran diri kita ini tidak ditunjukkan dari jauh-jauh hari. 

Meski sampah plastik ditemukan memudar dan rapuh karena pengaruh dari ultraviolet atau pancaran sinar matahari, tetap saja penguraian sampah plastik ini memerlukan waktu yang lama. Waktu penguraian sampah plastik menurut pakar diperkirakan lamanya 500 tahun hingga 1.000 tahun.

Dengan peduli dan perhatian terhadap lingkungan, sadar akan dampak sampah terutama berbahan plastik, nantinya menjadi kebaikan bagi kita juga dan mengurangi dampak buruk di masa depan. Maka dari ini, kita bisa memulai atau membiasakan diri untuk memilih dan mengelola plastik dengan tepat. Mengurangi penggunaan plastik serta menggunakan plastik yang ramah lingkungan. Sampah plastik dikelola menjadi benda yang berguna atau pengolahan kreatif lainnya. Kita tidak hanya menganggap sampah plastik suatu yang menjadi masalah, tetapi tindakan kita dalam penggunaan plastik yang juga menentukan dampaknya. Tentu dari semua hal ini ialah merupakan kesadaran diri sendiri.

-----

Cerita ini dibuat oleh :

Puteri Shafura, seorang anak muda yang lahir 22 Desember 1997. Saat ini Puteri tinggal di Medan, Sumatera Utara. Puteri suka hutan dan pohon-pohon pinus, yang ia jadikan sebagai media penenang diri. Menulis menjadi daya tarik sendiri bagiPuteri untuk menyalurkan hobinya mengenai persepsi dan edukasi. Ia bergabung dengan Teens Go Green sebagai volunteers di Batch 2 2020 dengan ID Volunteer TGG20200173

Posting Komentar

0 Komentar