Kebersihan adalah sebagian dari iman, mungkin kalian semua tidak asing dengan kalimat itu, setidaknya kalian pernah membacanya di papan karya di sekolah ataupun di fasilitas umum, tapi apakah kalian sudah menerapkan makna kalimat tersebut di kehidupan kalian sehari-hari?
Kalau saya pribadi, saya belum sepenuhnya menjaga kebersihan di kehidupan saya sehari-hari, sebagai orang yang mempunyai hobi journaling, tentu saja saya menghasilkan banyak sampah kertas seperti double tape ataupun kertas guntingan, terkadang saya masih suka menumpuk sampah kertas di meja, terlalu malas bergerak untuk membuang alasannya, saya memang mempunyai niat yang kuat untuk merubah diri saya menjadi lebih bersih dan rapi, walaupun pada akhirnya tetap tidak terlaksana. Adakah ada yang sama seperti saya?
Saat saya sedang asik rebahan, saya menemukan sebuah posting instagram kalau World CleanUp Day membuka lowongan volunteer online, saya sempat berpikir, apakah saya akan menjalankan semua misinya walaupun tidak ada yang mengontrol saya secara langsung? atau saya malah akan tidak melakukannya sama sekali? Namun akhirnya saya memberanikan diri mendaftar melalui situs relawan dan tanpa seleksi, semua peserta yang mendaftar dapat ikut serta dalam acara online ini.
Sebelum mulai bersih-bersih, saya harus membaca buku panduan cara memilah sampah dan terdapat berbagai macam kategori sampah yang harus dipilah dengan kategorinya masing-masing seperti sampah kertas, sampah plastik, sampai dengan sampah elektronik atau lebih dikenal dengan e-waste. Terdapat dua kategori untuk volunteer, volunteer langsung dan online volunteer, namun karena saya sendiri tinggal di daerah zona merah, saya diwajibkan memilih opsi online volunteer dengan alasan keamanan.
Bagi para online volunteer, kami diberikan waktu sekitar seminggu untuk mengumpulkan sampah yang ada di lingkungan sekitar dan setelah itu dipilah sesuai dengan jenisnya, karena saya memang berniat untuk merapikan sampah dari kamar tidur saya, saya memulai dari mengumpulkan botol skincare yang sudah banyak kosong dan mengumpulkannya didalam sebuah wadah.
Pertama-tama, saya memulai dari bagian rak alat tulis, saya sering sekali menyimpan struk belanja bahkan ada yang tintannya sudah pudar, sampai kertas-kertas slip penerimaan paket pun banyak yang terselip di sela-sela buku dan rak. Setelah itu, saya melanjutkan mengumpulkan sampah kertas dan tisu yang terdapat di dalam rumah saya, biasanya sampah kertas itu berasal dari kertas hasil coretan matematika milik adik saya.
Selanjutnya, saya melanjutkan dengan membereskan rak skincare, pasti para pengguna skincare tahu bahwa kadang kita terlalu lama menyimpan sebuah produk hingga kadaluarsa, dan hal tersebut terjadi pada saya. Akhirnya saya memutuskan untuk mengecek tanggal kadaluarsa dan memilah mana yang masih bisa digunakan dan mana yang sudah tidak layak pakai, Namun sebelum dibuang, ada baiknya jika kemasan yang masih ada isinya dibersihkan terlebih dahulu.
Kategori sampah yang selanjutnya adalah e-waste atau juga dikenal sebagai sampah elektronik, kategori sampah ini tidak asing apalagi di era sekarang yang kehidupan kita berada diantara gawai-gawai canggih, setelah membongkar laci, saya menemukan beberapa charger handphone yang sudah rusak dan earphone yang sudah lepas earbuds-nya. Apakah kalian sadar kalo kita terkadang menumpuk e-waste dirumah?
Gambar. Sampah skincare yang masih dikumpulkan, rencananya akan diserahkan ke waste4change setelah terkumpul lebih banyak
Kategori terakhir adalah sampah dapur, untuk sampah dapur saya mengumpulkannya di tempat sampah yang memang terletak di dapur dan kita semua pasti mengenali tipe sampah dapur, karena sampah dapur merupakan sampah organik, maka dari itu kita tidak boleh menumpuknya terlalu lama karena dapat menimbulkan bau yang tidak sedap.
Pada akhirnya, saya berhasil menyelesaikan misi dari World CleanUp Day yang walaupun dilakukan dari rumah, banyak pelajaran yang saya dapatkan dari program ini, tidak hanya tentang memilah sampah namun program ini juga mendorong saya untuk meningkatkan kesadaran tentang untuk mewujudkan bumi yang bersih kita dapat memulai dari hal kecil yaitu menjaga kebersihan di lingkungan sekitar kita. Saya berharap pandemi ini segera berakhir dan kita dapat melakukan CleanUp bersama secara langsung!
-----
Cerita ini dibuat oleh :
Alya Clarissa (TGG 20200427). Volunteer Teens Go Green yang merangkap di dua divisi dan seorang Mahasiswi tingkat satu di program studi Manajemen Pemasaran Pariwisata yang bermimpi besar mempunyai eco-resort di masa depan.
0 Komentar