Youth For the Future Day 2: Youth Action to Involve in Energy and Green Jobs


 

        Webinar hari kedua, Youth For the Future mengangkat tema Youth Action to Involve in Energy and Green Jobs dengan narasumber Wini Rizkiningayu merupakan energi professional di bidang renewable energi di Selandia Baru, lebih dari 12 tahun terjun dibidang energi dari migas dan sekarang berada di bidang energi terbarukan. Alif Rizki Bastoni seorang Project Development of Akuo Energi Indonesia, berinovasi mengembangkan panel surya untuk  menerangi Indonesia.

        Green Job dapat diartikan sebagai pekerjaan ramah lingkungan. Green job merupakan salah satu bentuk kepedulian pemuda utamanya dalam pekerjaan yang digeluti. Bahwasanya saat ini, pemuda sebagai manusia mayoritas di Bumi sudah tidak lagi hanya memikirkan keuntungan individu, tetapi lingkungan yang berkelanjutan juga harus dijaga. Sebelum bekerja di bawah pemerintahan Selandia Baru dalam bidang renewable energy, Wini Riskiningayu, telah lebih dahulu berpengalaman di bidang migas selama 10 tahun. Keinginannya melakukan pekerjaan yang tidak hanya untuk dirinya sendiri, pekerjaan yang ramah lingkungan, akhirnya ia mencoba hal baru dengan menjajaki dunia energi terbarukan. Memutuskan untuk berpindah dari industri migas ke industri energi terbarukan menurutnya karena pekerjaan yang diperoleh baik untuknya, passion sharing, problem solving,  di pekerjaan baru tersebut ada tempat untuk mengembangkan itu semua. Ia ingin berkontribusi baik untuk dunia dan keseluruhan, salah satunya kontribusi untuk iklim.

        Di Green Job ia melakukan pekerjaan yang disukainya. Memecahkan masalah dengan berbagai inovasi, bercerita, dan kepedulian bagaimana kebijakan ini diberlakukan. Menurutnya kita tidak harus sempurna untuk memulai, jangan biarkan pekerjaan kita yang mendikte kita.  Start small start now, because its about us. Untuk menciptakan dunia lebih baik tidak bisa sendiri, individu harus berkolaborasi dengan mereka yang sevisi dalam menjaga lingkungan. Krisis iklim sedang terjadi bukan akan terjadi. Renewable energy memberikan potensi untuk mensejahterakan banyak orang dan bergerak menuju perubahan yang positif.  

        Renewable energy di dunia sedang naik daun, salah satunya karena dijadikan tujuan dalam pembangunan berkelanjutan yang ditargetkan oleh PBB pada tahun 2030. Rerata dunia, penggunaan energi fosil mengalami penurunan mulai tahun 2000. Penggunaan gas dan batubara di dunia mengalami penurunan. Diproyeksikan pada tahun 2050 energi terbarukan mengambil peran 76 persen pada 2050 dalam target zero carbon.  Akan tetapi, Indonesia terlihat sedikit lamban dalam projek besar. Suplai energi di Indonesia masih didominasi dari batubara, gas, dan minyak bumi. Capaian energi terbarukan di Indonesia baru menyentuh 11 persen, padahal potensi energi terbarukan Indonesia ada semua, mulai dari panas bumi, kelimpahan sinar matahari, air, dan angin. Bahkan,  potensi panas bumi Indonesia terbesar ke-2 di dunia.

        Menurut Alif Rizki Bastoni, masih banyak potensi energi terbarukan di Indonesia yang belum dimanfaatkan secara bijaksana. Dengan sumber energi matahari di Indonesia yang mencapai 1700 kWh/m2/year dibutuhkan inovasi agar dapat mencapai target energi ramah lingkungan. Salah satu inovasi yang diciptakannya adalah menggabungkan pertanian dengan panel dan menggabungkan kolam ikan di bawah panel pola hybrid sistem juga menggabungkan PLTS PV baterai. Taraf hidup masyarakat di Kalimantan Timur dengan pengembangan renewable energy yang digarapnya mengalami kemajuan pesat, mereka dapat teraliri listrik 24 jam. Di dunia yang serba modern ini, teknologi dapat sangat berkembang. Dibutuhkan kemampuan adaptasi dari pemuda untuk menjaga sumber energi salah satunya dengan melakukan pembangunan berwawasan lingkungan.

        Renewable energi yang potensial di Indonesia besar apabila dikembakan dengan baik dapat menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan Green Job, hampir 3 kali lebih banyak dari fosil fuel. Pada dasarnya, jurusan adalah alat untuk sampai tujuan, green job di bidang energi tidak dapat berdiri sendiri. Mereka juga membutuhkan ahli ekonomi, public relation, teknik, dan bidang lainnya. Apapun latar belakang pendidikan yang di tempuh sekarang, seluruh pemuda dapat berkontribusi untuk menciptakan pembangunan berwawasan lingkungan dan pekerjaan yang ramah lingkungan.

 

Posting Komentar

0 Komentar