Catatan Perjalanan "Young Birdwatchers to Birding Competition"

"... TN Baluran tanggal 13-17 Juli 2011 akan ditutup sehubungan dengan kegiatan 2nd Annual Birding Competition.."

Kurang lebih b
egitulah pengumuman di selembar kertas putih yang ditempel di kaca pos penjaga pintu masuk Taman Nasional.

Kertas pengumuman itu seolah menyambut kedatangan kami meskipun ukurannya tak sebesar baliho kegiatan atau spanduk yang terpasang di gerbang.
  


Sesuai dengan namanya, kegiatan ini merupakan ajang kompetisi pengamatan burung kali kedua yang diadakan oleh pihak TN Baluran dan kali ini didukung oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) sekaligus meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di kawasan taman nasional.
Sebanyak 68 tim pengamat burung yang berasal dari Jawa-Bali datang berbondong-bondong untuk mengikuti kompetisi ini. Berbeda dari tahun sebelumnya , selain pengamatan burung juga ada beberapa lomba yang lain, yaitu:
  1. Lomba Fotografi
  2. Kuis
  3. Cerdas cermat
  4. Dan lomba penggembira seperti lomba bongkar pasang tenda
Lomba fotografi, kuis, dan cerdas cermat juga merupakan bagian dari penilaian lomba pengamatan burung.
Tak seperti kebanyakan tim peserta lainnya yang didominasi oleh kelompok mahasiswa, tim kami lebih beragam, terdiri dari Teens Go Green 1 (Ady, Najib, Irul), Teens Go Green 2 (Khaleb, Tata, Ilham), dan Transformasi Hijau (Putri, Ai, Aggi) serta satu additional player, yaitu Bayin.


Ketiga tim kami tersebut merupakan gabungan dari Teens Go Green, Jakarta Birdwatcher Sociey/Jakarta Birder, dan Transformasi Hijau. Bahkan Najib (15) dan Tata (15) adalah peserta termuda di ajang kompetisi ini. Selain dari negeri sendiri, kompetisi ini juga diikuti oleh dua warga negara dari Republik Ceko.

Setelah melakukan registrasi ulang, kamipun 'diberangkatkan' menuju kawasan TN bersama tim peserta lainnya dengan menggunakan kendaraan khusus, yaitu truk pasir.


Untuk menuju Bekol dari kantor TN (Batangan) kami harus menempuh jarak kurang lebih 12 km. Udara baluran yang panas dan kering tiada hentinya menerpa kami yang berdiri dan bergoyang-goyang di atas truk.


Setelah hampir 30 menit melewati hutan evergreen dan disambut oleh sekawanan monyet ekor panjang serta sekawanan kupu-kupu, hamparan savana pun muncul di sisi sebelah kanan kami. Begitu luas, begitu kering.. Dan seketika, mungkin pikiran kami semua pada saat itu sama-sama langsung membayangkan Afrika. Ya, Baluran memang benar-benar 'Afrika' Indonesia.


Karena acara pembukaan dimulai pukul 7 malam, kami masih punya cukup banyak waktu untuk 'mencicipi' Baluran. Setelah tenda kami berhasil berdiri dan mengisi perut dengan santap siang hasil dari dapur kecil kami, kamipun beranjak menuju savana untuk melakukan sedikit pemanasan sebelum lomba dimulai esok pagi. Hmm, mungkin tidak cocok kalau disebut pemanasan karena sinar matahari Baluran yang terik sudah cukup membuat kami 'terbakar'sejak kedatangan kami disana.


Savana merupakan jenis vegetasi yang dominan di Baluran dan Rusa adalah satwa yang paling mudah ditemukan di savana. Dari savana (bekol) kami lalu menuju bama yang jaraknya hanya 3 km.


Sepanjang perjalanan, beberapa jenis burung pun menampakkan diri seperti Pelatuk Sayap Merah, Jalak Putih, Takur Ungkut-ungkut, dan Kangkareng Perut Putih. Burung Kangkareng merupakan burung yang paling banyak muncul, ada sekitar 14 ekor yang terbang dan bertengger di hadapan kami. Sehingga tentu saja, merekalah yang paling banyak terabadikan oleh kamera.


Dan Kompetisipun dimulai!

Kamis, 14 Juli 2011, tepat pukul 06.30 WIB ketika ayam hutan hijau ramai berkokok, semua peserta lomba diberangkatkan secara simbolis. Dan ketiga tim kamipun berpencar karena terdapat beberapa rute yang bisa kami pilih.

Jumlah jenis burung yang kami temukan di hari pertama lomba adalah 21 jenis (Trashi), 21 jenis (TGG 1), dan 33 jenis (TGG 2).

Hari pertama kompetisi ditutup dengan kuis yang diadakan di malam harinya. Pertanyaan kuis seputar tebak gambar dan suara burung.

Keesokan paginya (sangat pagi) diawali dengan berangkatnya tim fotografer dari masing-masing kelompok kami, yaitu Ai, Khaleb, dan Ady untuk berburu foto di savana. Agar tidak mengganggu satwa, mereka berkamuflase di antara semak-semak savana. Kurang lebih beginilah penampilannnya.


Berbeda dengan hari pertama, di hari kedua ini tim saya (Trashi) dan TGG 1 memilih untuk menuju jalur Evergreen , sedangkan TGG 2 menuju ke jalur Bama sekali lagi.

Di hari kedua, kami (Trashi) hanya menemukan 5 jenis burung sedangkan TGG 1&2 masing-masing 10 dan 13 jenis. Sehingga apabila digabung, jumlah jenis burung yang berhasil kami amati adalah 26 jenis (Trashi), 31 jenis (TGG 1), 46 jenis (TGG 2).

Hari kedua kompetisi ditutup dengan acara cerdas cermat. Mirip dengan kuis pada malam sebelumnya, namun pertanyaannya tidak hanya seputar burung melainkan juga pengetahuan umum.
Setelah dua hari berkompetisi buat 'ngamatin' burung, keesokan harinya kami semua disuguhi dengan acara sarasehan menarik seputar fotografi yang menghadirkan langsung fotografer satwa ternama, yaitu Riza Marlon (akrab disapa Bang Caca) yang juga merupakan salah satu juri dalam kegiatan ini.


Malam harinya, setelah Bang Caca melanjutkan sesi presentasi fotografinya. Diumumkan empat foto yang berhak menyandang Foto Terbaik, dan syukurlah.. Foto Ady Kristanto dari tim TGG 1 berhasil menjadi salah satunya. Horee.. :D

Ternyata kegembiraan kami (saya, mbak Ai, dan mbak Aggi terutama) harus ditambah ketika si MC mengumumkan tim dengan nilai cerdas cermat tertinggi terpaksa jatuh di tangan tim kami..
Yeay!!! Horeeee.. :D

Acara penutupan dan pengumuman pemenang lomba dilakukan pada hari Minggu, 17 Juli keesokan harinya dengan dihadiri oleh beberapa pejabat seperti Bupati Situbondo, Wakil DPRD Situbondo, dll.
Pengumuman pemenang lomba merupakan saat yang paling ditunggu di hari Minggu siang itu, dan inilah para pemenang lomba:
  1. Juara 1 – Tim Pecuk ITS
  2. Juara 2 – Tim Alsoneta Jogja
  3. Juara 3 – Tim Pecuk ITS
Selamat buat para pemenang..!!

Di akhir acara, Najib Rifai (TGG) sebagai peserta termuda, menyampaikan pidato yang berisikan pesan dan kesan selama mengikuti kegiatan 2nd Annual Birding Competition dihadapan semua peserta dan undangan yang hadir.

Dan ".. Tetap bersemangat dan Terus Berkeringat!!!" itulah kalimat penutup pidato Najib yang disampaikan dengan lantang sehingga berhasil terus diingat dan terngiang oleh semua yang hadir pada saat itu.

(Putri Ayusha)
Foto: Ady Kristanto, Khaleb Yordan, Ilham Khoiri
Juga dimuat di:
http://transformasihijau.blogspot.com/2011/07/catatan-perjalanan-young-birdwatchers.html

Posting Komentar

0 Komentar